Mutiara Pelosok Desa

Ada hati yang rapuh tapi selalu berjuang,
ada kemauan yang besar tapi selalu
terpendam..
Dia...
Mutiara pelosok desa, dia lihat dibalik lembah ada
segudang cita-cita,
harus
ia lalui, harus ia cari,
Ilmu yang akan membawanya bersinar
meski di pelosok
desa. Pagi,
siang, sore, bahkan terkadang hingga larut malam.
Ya...
Itu kisahnya,
bukan kisahku, kisahnya
yang perlahan aku tiru.
Agar kelak
perempuan-perempuan desa bisa setara dengan perempuan kota.
Darinya untuk
mereka, dan
dariku untuk kalian, para
pejuang ilmu di pelosok desa.
Oleh Hana Ulfiana | Ketua PAC IPPNU Bandongan
Tidak ada komentar: